Sabtu, 09 Februari 2013

KEFATAYATAN DAN CITRA DIRI KADER FATAYAT



KEFATAYATAN DAN CITRA DIRI KADER FATAYAT
Oleh : Khizanaturrohmah

FATAYAT NAHDLATUL ULAMA’ adalah organisasi pemudi (wanita muda) Islam yang merupakan salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama’.  Fatayat NU didirikan  di Surabaya pada tanggal 24 April 1950, bertepatan dengan tanggal 7 Rajab 1317 H.
TUJUAN ;
1.     Membentuk perempuan muda  NU  yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, beramal sholeh,cakap, bertanggung jawab, berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara.
2.     Mewujudkan kesetiaan dan rasa memiliki terhadap asas, akidah dan tujuan Nahdlatul Ulama.
VISI           : Terpenuhinya keadilan dan kesejahteraan perempuan
                     Melalui penguatan hak – hak perempuan.
MISI           :
1.     Membangun kesejahteraan perempuan.
2.     Membangun kemandirian perempuan.
3.     Mengupayakan perubahan kebijakan yang memihak perempuan.
4.     Membangun kapasitas sumber daya manusia.
5.     Membangun kapasitas organisasi.

SEJARAH BERDIRINYA FATAYAT
Sejarah berdirinya fatayat  secara umum dapat dipetakan dalam tiga tahap :
1.Tahap perinitisan ( 1950 – 1953 ), pada tahap ini dimulai dari kota Surabaya dan sekitarnya oleh tiga orang perempuan yang kita kenal dengan ” TIGA SERANGKAI “ yaitu Khuzaemah Mansur, Aminah Mansur, Murtosiah Hamid. Pada masa ini tenaga dan fikiran yang dikerahkan sungguh luar biasa, mereka harus berjuang untuk meyakinkan kepada NU perlunya di bentuk wadah bagi perempuan muda di dalam organisasi NU. Perintisan yang mereka lakukan dari tahun 1950 baru mendapat pengesahan dari NU pada tahun 1952 dalam muktamar NU di Palembang. Kontribusi Fatayat  NU yang perlu di catat pada masa ini adalah bahwa kehadirannya menjadi “ pencerah ” bagi kaum perempuan lapisan bawah yang berkultur santri. Program utamanya adalah mendirikan sekolah-sekolah dari TK hingga sekolah guru dan pemberantasan buta huruf( menjadikan masyarakat melek huruf) serta kegiatan-kegiatan kewanitaan.    
   
2.Periode pengembangan dan konsolidasi organisasi 1953-1969 Pada masa ini mulai terbentuk organisasi fatayat NU dari tingkat ranting sampai pusat. Untuk memperkuat SDM anggota diadakan kursus bahasa Indonesia dan pelatihan kader kepemimpinan, juga dibentuk media komunikasi dengan nama “melati” .
Akan tetapi di tengah-tengah semangatnya kader fatayat NU membangun organisasinya terhambat oleh kebijakan pemerintah orde baru, di mana organisasi NU dan badan otonomnya termasuk di dalamnya Fatayat selalu di kontrol bahkan di batasi ruang geraknya sehingga mengalami ketidakleluasaan dalam beraktifitas . Pada masa ini NU dan badan otonomnya benar-benar dimarginalkan ( di pinggirkan ), hal ini terbukti  dengan adanya suasana psikologis yang dialami warga NU berupa ketakutan karena intimidasi dll. Selama kurang lebih 12 tahun fatayat NU mengalami masa kevakuman sampai pada tahun 1979 dimana Muslimat NU dan Fatayat NU menggelar kongres bersama di Semarang.
 Pasca kongres inilah merupakan kebangkitan kembali  Fatayat NU yang kita sebut tahap ketiga. Di bawah kepemimpinan Mahfudloh Ali Ubaid Fatayat NU bangkit kembali dengan melakukan konsolidasi organisasi dan merumuskan program serta realisasinya walaupun untuk itu harus berkompromi dengan kebijakan pemerintah. Kalau tidak ingin mengalami penghancuran. .Program pemerintah yang di ikuti Fatayat NU adalah PKK, apotek hidup dll. Pada akhir tahun 1990 an Fatayat NU  mulai bersentuhan dengan yang namanya gerakan perempuan yang berperspektif gender. Ide-ide kesetaraan gender ini tidak hanya sekedar wacana akan tetapi sudah di implementasikan dalam bentuk aksi kongkrit berupa kegiatan-kegiatan penyadaran di tingkat lapisan masyarakat akar rumput, dengan mendirikan lembaga-lembaga yang berusaha memberikan solusi terhadap problem-problem yang di hadapi masyarakat seperti kekerasan dalam rumah tangga dan kesehatan reproduksi.

ANALISIS SWOT ( STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT )  FATAYAT NU.
KEKUATAN ; Memiliki anggota yang cukup banyak ,Struktur organisasi tertata dari tingkat ranting sampai pusat. Memiliki visi misi yang jelas, Mempunyai dasar perjuangan dan tujuan yang jelas,
KELEMAHAN ; Tidak memiliki data real anggota (data base),SDM anggota dan pengelola organisasi rendah, Pengkaderan kurang berjalan dengan baik, Manajemen organisasi yang belum profesional (teratur dengan baik). Fund rising  dan networking yang lemah, Sarana infra struktur yang kurang memadai
KESEMPATAN / PELUANG : Kemudahan mengembangkan program karena memiliki kebesaran anggota secara kuantitas, dukungan dan kemitraan  dari  GO dan NGO, Dukungan politis dari partai, Program yang strategis dan tepat sasaran, Kepercayaan masyarakat, Kebijakan pemerintah tentang pemberdayaan perempuan
ANCAMAN / TANTANGAN ; Modernisasi dan globalisasi dimasyarakat yang mempengaruhi nilai-nilai Aswaja, Semakin menguatnya gerakan-gerakan Islam transnasional yang menggerogoti prinsip nahdliyin,  Overlapping dengan kegiatan internal NU, Intervensi dari luar organisasi, Interpretasi norma agama yang bias gender, Persaingan yang tidak sehat di level pengelola organisasi, Pemikiran kader yang kurang kritis dan cenderung pragmatism.

CITRA DIRI KADER FATAYAT NU
        Dimaksudkan dengan citra diri kader fatayat NU adalah gambaran yang dimiliki oleh orang banyak mengenai pribadi secara perorangan sebagai kader fatayat NU . Kader adalah anggota organisasi yang menyadari fungsinya , faham terhadap ideologi, visi dan misi organisasi serta bertanggung jawab dalam pengembangan kehidupan berorganisasi. Adapun fungsi kader adalah memelihara ,meningkatkan kesadaran berorganisasi bagi anggota demi tercapainya tujuan organisasi serta mempunyai potensi untuk  menerima estafet kepemimpinan organisasi.
         Memotret sosok pribadi kader Fatayat NU atau citra dirinya tidak bisa dilepaskan dengan tujuan didirikannya Fatayat NU, tujuan yang dimaksud didalam PD PRT adalah tataran idealita yang bersifat kualitatif , oleh karena itu tujuan tersebut belum bisa dijalankan sebagaimana mestinya sebelum dicari indikator dari setiap variabel yang ada dengan cara mengidentifikasi setiap variabel .
          Mencermati dari tujuan didirikannya fatayat seperti tersebut di atas, paling tidak bisa kita ambil sebuah konklusi / kesimpulan bahwa kader Fatayat adalah mempunyai ciri-ciri :
·        Amanah :  Kader harus dapat dipercaya dalam menjalankan tugas     organisasi , dapat dipercaya segala ucapan dan tindakannya.
·        Memiliki jiwa militan :  Kader harus loyal pada organisasi dalam arti yang benar, loyalitas dapat dinilai berdasarkan komitmennya  dalam bertindak , bersikap sesuai dengan visi dan misi organisasi tidak melanggar PD/PRT.
·        Keteladanan   : Sikap ini sangat diperlukan karena kader adalah aset bagi organisasi, bangsa dan negara, jika anggota kader memiliki jiwa keteladanan , maka dengan teladan yang baik diharapkan dapat menjadi contoh dan ditiru oleh masyarakat di lingkungan tinggalnya dalam kehidupan sehari-hari .
·        Kreatif dan dinamis  : Kader adalah selalu siap menerima perubahan serta menghadapinya dengan positif dan selalu berupaya mencari solusi terbaik dan bermanfaat terhadap setiap persoalan yang akan timbul karena perubahan.
·        Motivator  : Kader harus sadar bahwa hidup ini tidak sendirian , hidup ini berada ditengah-tengah masyarakat yang majemuk, oleh sebab itu kader Fatayat harus mampu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berbuat sesuatu menuju tatanan yang lebih baik .
·        Membangun jaringan : Sebetulnya persoalan ini tidak asing bagi kader Fatayat  . Membangun jaringan adalah merupakan implementasi dari makna silaturrohim . Jaringan ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat organisasi baik secara institusi, finansial, solidaritas. Jaringan itu baik dari intern organisasi maupun extern organisasi .
·        Mandiri : Kader Fatayat idealnya adalah mampu menciptakan sesuatu bukan diciptakan oleh sesuatu . Bagaimana kader Fatayat mampu memberikan motivasi kepada orang lain kalau hidupnya masih dalam tanggungan orang lain .
·        Berwawasan luas : Dengan memiliki wawasan yang luas , diharapkan kader dapat membangun budaya pikir agar mampu dan bijaksana dalam bersikap, dan responsif ketika menghadapi berbagai macam problem sosial .

Dengan demikian , dari uraian tersebut diatas bisa kita formatkan sosok manusia Fatayat atau kader Fatayat NU adalah :  Wanita muda , religius , berilmu ( intelektual ),militan,bermoral, sosial , kreatif inovatif dan mandiri.  Gambaran kader Fatayat yang demikian itulah yang harus menjadi out put dari setiap pelatihan.
Sekian, mudah – mudahan bermanfaat.
Semarang, 28 Januari 2012
Disampaikan dalam acara DTD Fatayat NU Kab. Kudus
























KEPEMIMPINAN DAN KEORGANISASIAN

KEPEMIMPINAN
      Arti kepemimpinan adalah “suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan seseorang menuju sukses ( Robert Schuller ).                    Menurut Edi Suwardi  Pemimpin adalah seseorang yang bertindak memimpin, membina dan mempengaruhi tingkah laku orang lain kearah tujuan yang dikehendaki .
Seorang pemimpin harus menunjukkan kecerdasan, kedewasaan, kemampuan dalam berinteraksi sosial, motivasi diri dan mendorong berprestasi serta sikap dalam menjalin hubungan kemanusiaan.
 Gaya kepemimpinan  ada empat yaitu:
Gaya direktif : Gaya ini adalah gaya otoriter atau semua kegiatan berpusat pada pemimpin, orang lain harus menurut dan sedikit sekali di beri kebebasan berkreasi.
Gaya Konsultatif : Pemimpin sebagai pemberi bimbingan, motivator, dan nasehat dalam rangka mencapai tujuan.
Gaya Partisipatif : gaya ini merupakan pengembangan dari gaya konsultatif.  Pemimpin cenderung memberikan kepercayaan atas kemampuan orang lain (bawahan) banyak mendengar, bekerjasama, menerima dan selalu memonitor proses pengambilan keputusan.
Gaya Delegasi : Mendorong kemampuan bawahan dalam mengambil inisiatif, gaya ini dapat berjalan jika bawahan memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan organisasi.
     Sukses atau gagalnya suatu organisasi dalam melaksanakan misinya dapat di ketahui jika pemimpin mampu menjalankan tugasnya dengan baik.    Beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin agar sukses adalah: Selalu melakukan komunikasi, mengkoordinasi,  mengorganisasi, memotivasi, memanfaatkan sumber daya, Membuat penetapan pedoman kerja, Selalu menklarifikasi harapan-harapan.
 Pemimpin juga harus  realistik , banyak akal , memulai sendiri, kestabilan emosional , komunikator yang cakap, percaya diri sendiri , partisipatif sosial .
      Pemimpin yang bermutu adalah  :
1.     Tegas dan konsekuen dalam pengambilan keputusan
2.     Berwibawa dimata bawahan
3.     Bertanggung jawab atas segala hasil yang dicapai bawahan.

      Seorang pemimpin dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik jika ia menyadari akan tiga hal :
      1 . Abilitas  ( kemampuan atau kecakapan untuk memimpin
      2 . Otoritas  ( kewenangan untuk melaksanakan koordinasi kerja )
      3 . Responsibilities ( tanggung jawab mengenai apa yang ia ambil dalam keputusan )

KEORGANISASIAN
     Organisasi adalah sebuah kumpulan beberapa orang untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Di dalam sebuah organisasi setidaknya harus mengandung empat unsur :1. Strategi ( sasaran- sasaran organisasi dan cara-cara yang di tempuh untuk mencapai sasaran itu). Strategi harus di rumuskan secara jelas dan perumusan itu harus di lakukan secara kolektif dan partisipatif. 2. Struktur, struktur organisasi adalah hal yang mengelompokkan dan pembagian tugas-tugas wewenang dan tanggung jawab. 3. Sistem. Sistem dalam organisasi mencakup syarat-syarat dan kesepakatan-kesepakatan yang berkaitan dengan tata cara  informasi komunikasi dan pembuatan keputusan. 4. Budaya , proses dalam organisasi sangat ditentukan oleh budaya organisasi tersebut, yakni perpaduan pendapat-pendapat perorangan, nilai-nilai yang di anut bersama, norma- norma yang di ikuti oleh para anggotanya.
Sekian semoga bermanfaat


1 komentar:

  1. Play Spades at RYRO Casino
    Spades is 의왕 출장안마 a trick taking game where two partnerships form. 충주 출장안마 The object is to 화성 출장안마 win a 부천 출장마사지 trick, and if that happens, both players must be 과천 출장안마 on

    BalasHapus